Bisakah Bandar Sakti dan Tanjung Annom Maju..
>> Senin, 26 Januari 2015
Bisakah Bandar Sakti dan Tanjung Annom Maju.. ini harapan anak mudamu dulu dan sekarang menjelang TUA..
Desa ku oh desaku.. Tanjung Annom dan Bandar Sakti itu satu, hanya sebuah nama dan kelurahan yang membedakan. namun kenyataannya aku tak lepas dari 2 Desa ini, maka dari itu ketika di tanya dimana asalmu.. BANDARSAKTI dan TANJUNG ANNOM itulah jawabnya..
Sebelum lahir, orang tua cerita keadaan desa masih seperti ini. hingga keadaan berbeda, dari aku lahir di tanjung annom dan tinggal di bandar sakti tetap desaku sama penampilannya hingga saat ini aku tulis blog ini.. ternyata masih sama saja penampilannya tidak berubah secara signifikan..
yg jelas berubah secara lahiriyahnya yaitu alhamdulillah, sinyal 3G dah masuk, media informasi dah masuk walau lemot..
Ketika aku kecil, saat masih suka mandi kali, mancing, bermain menyusuri jalan jalan di setiap sudut desa ini.. aku berfikir, mungkin desa ini akan berubah ketika aku menjadi dewasa, ya mirip mirip kota gitu..
dan ternyata setelah tertingal olehku lumayan lama hinga kebelahan timur negeri ini.. kembali lagi kesini... hingga saat ini aku dah punya anak.. eeehhhh..... ternyata masih sama seperti dulu
lagi lagi ZONK ZONK..
aku ingin merubah dan ingin desa ini menjadi maju, walau hanya sekedar maju dalam hal pola pikir nya... haruskah melalui ruoda perputaran yang sama ....
Bagaimana untuk maju... oh bandarsakti dan tanjungannom ku
Sebuah desa dikatakan maju, mandiri dan
berkembang, jika di desa tersebut terdapat orang-orang atau masyarakat
yang berpikiran maju, mandiri dan berkembang. Setiap anggota
masyarakat seharusnya mendapat kesempatan yang sama untuk mengembangkan
diri dengan menekuni pekerjaan yang menjadi andalannya, sehingga dapat
memberi kesejahteraan kepada mereka secara nyata.
Sekarang yang jadi pertanyaan kita,sudahkah masyarakat Desa bandarsakti dan tanjungannom ku berpikaran untuk maju?
Dari tahun ke tahun perkembangan Desabandarsakti dan tanjungannom ku belum memperlihatkan hasil, ini terlihat dari personalia
masyarakat yang tidak mau maju, terlihat dari beberapa orang tua yang
masih saja meremehkan kemampuan kaum pemuda sehingga para pemuda malas
berselih pendapat dengan kaum tua. Pemuda seakan-akan tidak bisa
berkarya karena pendapatnya selalu dianggap salah.
Saat sarjana muda pulang ke kampung
halaman tercinta (bandarsakti dan tanjungannom ku), disaat turun ke masyarakat ingin
memperlihat kemampuannya, mereka dianggap anak kemarin sore sehingga
kemampuan seorang intelek berlalu begitu saja, sehingga banyak dari
sarjana muda tersebut tidak mau ambil pusing untuk membangun desanya
tercinta.
Begitulah keadaan masyarakat Desa kita
tercinta, walaupun kita pemuda dianggap tidak mempunyai andil dalam
perkembangan desa, dengan ini kita harus buktikan bahwa peran pemuda
remaja sangatlah penting untuk membangun potensi desa kita yang sungguh
jauh tertinggal. Merubah pola pikir masyarakat untuk berpikir untuk
maju, mewarisi potensi yang lebih baik kepada pewaris kita nantinya.
Budaya gotong royong yang sudah mulai hilang membuat keadaan seamakin
kalut, dengan sumber daya manusia seadanya mampukah Desa bandarsakti dan tanjungannom ku
tercinta menciptakan Desa yang mandiri dan maju.
Mari calon pengembang SDM Desa kita sudah
menunggu untuk dikembangkan, mampukah kalian menciptakan perubahan ?.
Desa bandarsakti dan tanjungannom ku tercinta menunggu perubahan.
Satu langkah kecil menciptakan beribu –
ribu langkah besar, perubahan dimulai dari yang kecil saja tanpa sadar
yang kecil itu akan menjadi besar.
1 komentar:
Kita tidak boleh putus asa..bagaimana juga Bandar Sakti & Tanjung Anom sudah ikut andil membesarkan kita...masih banyak cara untuk membuat Bandar Sakti & Tanjung Anom menjadi daerah yang maju, asalkan Pemimpin Kampung tanggap dengan masukan-masukan dari warga / alumni warga yang seebagian sudah sukses dari sisi kareen dan Ekonominya, karena jika hanya melihat bandar sakti dari dalam ya akan begitu-begitu saja...tapi perlu kita sandingkan Kampung-kampung lain yang sedikit lebih maju yang baik-baik kenapa tidak bisa di terapkan di Kampung kita..pesan saya para pamong kampung jangan hanya berorientasi ke dalam tapi justru berorienasi keluar..(Robin RKA)
Posting Komentar