SelamAT datANG Para AGaN AgaN dr DEsa SeteMpat MauPun Luar Desa.. BloG ini DiTErapKan KedePanNYa SebaGAi Sarana PuBliKasi Untuk DEsa Kami Bandar Sakti & TanJUNG annom (meski ada PostiNG umum di dalamnya, biar ngk bosen).. untUK aGan AGAn yg Mau SUMBang INformasi BISA di PoSTing DIsinIi.. Terimakasih SalaM SukSEs SelAlu

Wira Usaha Itu bukan Bakat..

>> Senin, 08 November 2010

Wah kok belum kerja kenapa ..? "ngk ada kerja'an yang cocok dan masuk perusahan susah sekali".
kok tidak usaha dagang aja, untungnya banyak lo..? "wah.. ngk bakat, malu, apa bisa ya"

itulah kalimat kalimat yang sering di ucapkan oleh orang orang yang kalah sebelum berperang, yang tak tau potensi pada diri sendiri, dan kebanyakan dari para pemalas..

berikut mari simak 5 langkah menajamkan Feeling keWirausaha (dan tidak ada alasan untuk ucapan tidak bakat)

Setiap orang memiliki bakat sebagai wirausahawan!
Stop! Jangan buru-buru menolak opini diatas. Realitanya setiap orang itu dilahirkan dalam kondisi sama. Tuhan menganugerahkan otak yang sama, pancaindera yang sama, pada saat kita terlahir ke dunia. Jika diantara kita ada yang sukses menjadi pengusaha, berarti setiap orang juga memiliki bakat itu. Yang membedakan adalah lingkungan tempat kita bertumbuh kembang.
Jika kita tumbuh berkembang dilingkungan pengusaha, maka kita memiliki budaya pengusaha dan mudah menjadi pengusaha. Jika kita tumbuh berkembang di lingkungan pegawai, maka mental kita akan terdidik menjadi mental pegawai. Jika kita tumbuh berkembang dilingkungan petani, maka kita akan lebih mudah menjadi petani karena sehari-harinya kita mengenal dengan baik pertanian.

Apakah dengan demikian kita yang bukan dari lingkungan pengusaha sulit menjadi pengusaha? Tidak! Tergantung bagaimana kita menempatkan diri kita saja. Jika kita menempatkan diri kita di posisi yang benar, maka langkah selanjutnya akan mudah. Contohnya, jika memiliki keinginan menjadi pengusaha, maka seharusnya teman sepergaulan kita sehari-hari adalah pengusaha, calon pengusaha atau pedagang. Jangan korbankan diri kita untuk bergaul dengan pemabuk atau pengangguran. Salah menempatkan diri kita ibarat menceburkan mobil dalam kubangan lumpur, sulit untuk mengentaskannya.

Nah, jika kita sudah mampu menempatkan diri pada lingkungan yang tepat, maka langkah selanjutnya adalah pembelajaran kewirausahaan secara otodidak. Sebagaimana telah saya ungkapkan dalam buku Berbisnis Dengan Otak Kanan, ada 5 langkah yang dapat kita lakukan untuk menajamkan feeling kewirausahaan kita. Ke-5 langkah ini dapat diterapkan siapa saja, murah biayanya dan minim risiko.

1. Membaca & Mempelajari Buku-buku Bisnis Praktis
Pada saat membaca bagian ini, luangkanlah waktu barang sebentar untuk berkunjung ke toko-toko buku langganan Anda. Di setiap toko buku yang Anda kunjungi, begitu melangkahkah kaki pertama kali di pintu masuk, Anda akan disambut dengan berbagai jenis buku bisnis praktis. Sejak krisis ekonomi 199-1998, buku-buku jenis ini sangat diminati masyarakat karena mampu memberikan pencerahan dan panduan/pedoman bagi kita untuk melepaskan diri dari belitan kesulitan ekonomi.

Buku jenis ini biasanya dijual direntang harga antara Rp. 20.000,- s.d. Rp. 200.000,-. Kita dapat memilih jenis dan harga sesuai dengan kemampuan kita. Baca dan pelajarilah buku-buku biografi pelaku bisnis, motivasi bisnis, petunjuk bisnis praktis, manajemen bisnis. Buku biografi akan menumbuh suburkan minat kita menjadi pengusaha. Buku motivasi bisnis akan menguatkan mental kita sebagai calon pengusaha sukses. Buku petunjuk bisnis praktis akan membuka wawasan kita tentang bisnis apa saja yang dapat kita lakukan. Buku manajemen bisnis akan melatih kemampuan kita untuk mengelola bisnis yang bersangkutan. Semuanya saling melengkapi, jadi jangan hanya membaca satu jenis buku terus menerus tanpa membaca dan mempelajari buku yang lain.

2. Mengikuti Diskusi, Talkshow, Seminar Bisnis

Pada saat membaca bagian ini, coba tengoklah koran, majalah atau tabloid langganan kita. Di dalamnya pasti dengan mudah kita akan mendapati iklan mengenai diskusi, talkshow atau seminar bisnis. Diskusi atau talkshow bisnis biasanya ditawarkan dengan harga puluhan ribu rupiah per orang. Sedangkan seminar bisnis yang qualified biasanya ditawarkan mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Mengapa kita harus mengikuti diskusi, talkshow atau seminar bisnis? Sebab disitulah kita akan bertemu langsung dengan para praktisi bisnis. Makin mahal harga yang ditawarkan biasanya makin bagus pula praktisi bisnisnya. Disitulah kita dapat belajar langsung dari ahlinya. Hanya saja, tidak semua jenis diskusi, talkshow atau seminar bisnis dapat kita ikuti. Supaya tidak buang-buang waktu percuma, pilih topik yang paling mendekati atau paling bermanfaat untuk bisnis yang akan kita lakukan.
Tips yang paling ampuh adalah jangan pasif pada saat mengikuti acara-acara ini. Tidak perlu malu menanyakan hal-hal yang tidak kita ketahui. Toh kita memang membayar untuk mengikuti acara itu untuk mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketahui. Pada saat rehat atau acara usai, jangan buru-buru pulang. Kejarlah si pembicara. Lakukan tukar menukar kartu nama. Seringkali kerjasama bisnis dapat terjadi hanya karena tindakan sepele seperti ini.

3. Mencari & Mendapatkan Mentor

Keragu-raguan adalah virus paling mematikan bagi pelaku bisnis. Virus ini paling sering menghinggapi kita yang lemah secara mental. Meskipun rajin membaca buku, mengikuti diskusi, talkshow atau seminar bisnis, tetapi setelah itu kita tidak mampu berbuat apa-apa karena selalu ragu-ragu.
Mentor adalah orang yang mampu mendampingi kita dalam menjalankan dan memajukan bisnis. Mentor biasanya adalah pelaku bisnis yang lebih berpengalaman dibandingkan dengan diri kita. Tidak sulit untuk menemukannya, karena mereka ini tersebar di sekeliling kita. Mungkin cara kita memintanya untuk menjadi mentor saja yang akan membedakan gagal atau berhasilnya usaha ini.
Cara termudah yang dapat kita tempuh adalah menjadi member organisasi-organisasi bisnis yang diikuti mentor kita. Dengan cara ini kita akan mudah mendapatkan waktu luang mereka sekedar untuk berbincang atau berdiskusi mencari solusi. Jangan segan-segan pula untuk mengajak kerjasama bisnis dengan mentor kita, misalnya kita menjadi salah satu supllier bisnis mentor kita. Dengan cara ini dijamin kita bisa berkomunikasi setiap saat dengan mentor kita.

4. Mengikuti Pelatihan Bisnis

Training atau pelatihan bisnis sekarang menjamur dimana-mana. Ternyata kelemahan pengusaha yang memerlukan pengetahuan tambahan itu ditangkap oleh pengusaha lain sebagai peluang, sehingga mereka rame-rame membuka pelatihan bisnis. Pelatihan bisnis biasanya ditawarkan mulai harga ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Tujuannya adalah memberikan ketrampilan tambahan kepada peserta pelatihan, khususnya dalam upaya melahirkan produk atau mengelola usahanya. Ikutilah pelatihan bisnis yang paling bermanfaat untuk usaha kita. Khususnya pelatihan yang meningkatkan ketrampilan kita melahirkan produk baru, misalnya cara membuat roti dari bahan ketela pohon.

5. Nekat Membuka Usaha Dengan Pengetahuan Minim

Inilah cara yang paling sering dipraktikkan. Meskipun terkesan ngawur, nyatanya banyak yang berhasil juga membuka usaha dengan cara seperti ini. Ini membuktikan bahwa kita memang dikaruniai bakat sebagai wirausahawan. Trik ini sering disarankan oleh para pengusaha sukses bagi para pengusaha pemula. Yang penting buka usaha dulu, urusan lainnya dibenahi sambil jalan. Langkah yang terakhir ini jelas makin menempa mental kita untuk menjadi pengusaha sukses kelak.

Dimana posisi kita sekarang? Jika sehabis membaca artikel ini kita tidak berbuat apa-apa, berarti kita mengalami kemunduran. Waktu terus berjalan, seyogyanya kita menggunakan waktu yang tersisa untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masa depan hidup kita. Semoga tulisan ini memberi inspirasi Anda. Salam sukses!

Salam Sukses!
Suryono Ekotama

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Komentarnya..

Loading

Negara YG Mampir

free counters

Dari Mana Kamu

Pengikut

  © Bekerja Sama Dengan Usaharakyat.COM n' Powered by ICT BandarSakti 2009

Kembali KeAtas